Wednesday, October 22, 2008

Sesuatu Tentang Leica


Entah ada apa dengan Leica.

Sejak gue belajar fotografi di fakultas desain grafis, gue selalu memimpikan sebuah kamera Leica. Tapi harganya memang luar biasa fantastis.

Seperti contoh yang ada di gambar ini, harganya sekitar 50 jutaan. Buseeeeet, bisa buat DP mobil bahkan rumah.

Gue cuma ngerasa ada sebuah masa lalu di desainnya. Yang mengingatkan gue akan arti kata klasik, gaya, kualitas dan keabadian. Yang lain boleh datang dan pergi. Nikon dan Canon boleh berantem dan beradu keren. Tapi Leica tetap pada pendiriannya. Walau sudah dibeli Panasonic, buat gue, Leica selalu istimewa.

Sampai suatu hari, gue iseng-iseng ngisi tes imut di internet. Judul tes-nya If You Are A Brand. Tes ini akan mengidentifikasi kepribadian dengan brand yang sesuai. Dan benar saja, brand pertama yang sesuai dengan kepribadian gue adalah Leica.

Tes ini jadi mengingatkan gue akan impian masa kuliah. Saat itu gue masih lugu. Gak mengenal nilai Rp 50 juta. Saat itu semua masih gue anggap mungkin. Dan saat itu Leica seolah gampang dikejar. Tapi 15 tahun kemudian, sekarang, Leica malah tampak semakin jauh. Bahkan, ada suara kecil di hati gue yang berkata "walaupun uangnya ada, kayaknya gak pantes deh untuk beli Leica".

Untuk menghibur diri, gue seneng merenung. Dalam perenungan kali ini, ada sajak di kepala gue. Judulnya "Leica"

Leica

Leica, Leica on the wall,

tell me who is the greatest of them all?

Photos, photos on the wall,

show me the fairest of them all?

And Leica replied:

Nor the object, nor the subject.

Nor the composition, nor the gradiation.

Nor the photo, nor the lighting.

Nor the camera, nor the lenses.

Nor the photographer, nor the paper.

The story.

Let me be the pen for a storyteller,

not a camera for a photographer.

Use me not to take a sheet of photo.

Use me to take a sheet of life.

Keep me not in a sturdy bag.

Keep me in hand of time.

For I am Leica.

2 comments:

helmi himawan said...

hmmm benda yang diimpikan... yang selalu ada di benak meski kadang terlupakan... jadi inget sama impian saya mas... :)

entah kenapa kok baca sajaknya rada merinding yah...ketika membicarakan sebuah benda yang dikesankan hidup...jadi berpikir kalo semua benda juga ingin dipergunakan sebagaimana fungsinya bahkan fungsi yang gak terpikir oleh kita...

leica.. canon.. nikon...atau apapun itu.. yang ada di kepala saya awalnya hanya sebuah tools dalam menciptakan sebuah keindahan gambar semata.. tapi "mereka" bisa lebih dr itu.. bisa merekam hidup kita.. bercerita.. dan membagi kisah dengan yang lainnya..

bukan hanya sebuah tools yang digunakan sebagai alat kerja atau penyalur hobi belaka... tapi lebih..

makasih ya mas.. bwat ceritanya.. yang membuat saya lebih bisa melihat sesuatu tidak dari kulitnya saja tetapi menilik lebih dalam.. :)

salam

Tuhan Alternatif said...

nanti, suatu saat, saat anda berhasil memiliki atau mempunyai sebuah kamera leica, penilaian anda terhadap leica akan berubah, leica tetaplah kamera dengan beberapa kelebihan dan juga kekurangan...tak lebih dari itu :)

leica di sukai karena HARGANYA yg selangit sehingga pemilik leica merasa BANGGA bahwa hanya segelintir orang yang mampu memilikinya, masalah hasil atau leica look yang selalu di gembar gemborkan bukanlah TUJUAN utama dari pemilik leica...

ada anggapan, seorang photografer atau penghobi photo belum di bilang seorang MAESTRO atau di bilang PROFESSIONAL kalau belum memiliki LEICA M9 atau S2 berikut lensa2 nya, anggapan ini, tentu saja SALAH, karena kenyataannya sekarang, kebanyakan photo2 yg ada di dunia ini, bukanlah di ambil dari kamera LEICA dan tak ada jaminan sama sekali bahwa photo yang di ambil oleh kamera leica akan lebih baik hasilnya dengan photo yang dihasilkan kamera merek lain.

perbedaannya hanya di PERASAAN saja, perasaan BANGGA, perasaan lebih dari orang lain, perasaan bahwa kita adalah seorang professional, perasaan bahwa kita mampu "mengendalikan" si manual focus leica, dan perasaan2 yang sejenis dengan itu.

coba seandainya harga leica di bawah 5jt, perasaan2 itu tidak akan muncul...:)

dan memang yang di jual oleh leica bukanlah produk semata!, tapi nama dan ketenarannya itulah...:)

ketajaman lensa2 leica yang di gembar gemborkan KALAH dengan lensa2 zeiss (yg lebih murah) atau lensa jepang, walau untuk ketahanan fisik memang si akui (karena tidak ada komponen elektronik di dalamnya).


kalau saya pribadi, untuk mengabadikan moment, tidaklah harus dengan leica si mahal, kombinasi fujifilm xpro dengan 35mm 1.4 atau a7r dengan zeiss 35mm 2.8 cukuplah :)