Tuesday, July 29, 2008

Smart People NOT So Smart Experience

Karena besok hari libur Israj Miraj, gue dan temen gue memutuskan untuk nonton Smart People.

Setelah telepon ke Blitz memastikan jam tayang, 23.00, berangkatlah kami ke sana. Waktu itu baru jam 9.45.

Sesampainya di loket, gue beli tiket. Mbak-mbaknya bilang "ini langsung masuk ya... filmnya udah mau mulai." Gue bingung. Katanya jam 11, kok jadi jam 10.

Anyway busway, akhirnya kita berdua masuk ke bioskop. Sampe seperempat film gue mulai ngerasa ada yang gak bener sama ini film. Sampe setengah film gue bingung. Kok gak ada Sarah Jessica Parker kayak di poster. Mana Ellen Paigenya?

Sampe 3/4 film pelan-pelan gue ambil sobekan karcis. Ampun! Ternyata film yang sedang kita nonton ini bukan Smart People, tapi Get Smart!

Kita berdua ngakak di dalam bioskop sampe sakit perut. Untungnya Get Smart adalah film komedi. Jadi semua penonton juga ketawa-ketawa. Sampe ada adegan serius, kita berdua tetep ketawa sampe akhir film.

Get Smart itu lucu juga. Tapi pengalaman konyol kita berdua lebih lucu.

Friday, July 18, 2008

Niat Besar itu Kesampean Juga





Masih ada yang inget iklan PT Pos Versi Ling Ling ini?

Kalau ada yang gak kebaca isi tulisannya, kurang lebih adalah soal Ling Ling yang menulis surat ke ibunya untuk pertama kali sejak Ling Ling kabur dari rumah mengejar cintanya dengan Muhammad. Di surat itu, Ling Ling mempertanyakan alasan ibunya menghalangi cintanya hanya karena perbedaan agama.

Dengan iklan ini sebenarnya gue pengen menyampaikan pendapat gue, bahwa cinta gak harus pupus apalagi dipaksa pupus hanya karena perbedaan agama. Karena Tuhan itu sama. Dan gue percaya di mana ada cinta di situ ada Tuhan. Gue selalu bilang ke temen-temen yang putus cinta karena perbedaan agama, "berarti cinta loe gak beneran cinta."

Mungkin gue salah, mungkin gue bener. Tapi ini pendapat pribadi. Sorry kalau ada yang gak setuju. Keragaman itu indah kan?

Sejak iklan ini ditayangkan, gue sering ngerasa sedih juga karena kebanyakan komen yang dilontarkan terbatas pada komposisi layout. Tapi ya gak apa apa lah. Setiap komen pasti berguna.

Sampai suatu siang gue dapet sms dari temen lama yang isinya menyuruh gue membuka sebuah alamat blogspot. Dan ketika gue membukanya, mata gue terbelalak dan ketika membacanya ada yang tiba tiba panas di dada gue.

Silakan buka: http://helinawidjaja.blogspot.com/2008/04/tuhan-versus-cinta.html

Isinya:

Jumat, 2008 April 18
Tuhan versus Cinta (inspired by Glenn Marsalim)
Aku seringkali mendengar perkataan dimana ada Cinta dan Kasih Sayang, maka disitu ada Tuhan. Berdasarkan perkataan tersebut, jelas sekali terlihat bahwa Tuhan tercermin dalam Cinta dan Kasih Sayang. Uniknya, aku juga sering mendengar bahkan mengetahui jalinan Cinta dan Kasih Sayang sepasang anak manusia haruslah kandas karena perbedaan agama. Orang tua ataupun pihak keluarga masing-masing pasangan selalu menjadikan alasan perbedaan agama sebagai faktor yang tidak baik. Kalau Cinta dan Kasih Sayang= Tuhan, lalu kenapa Tuhan juga yang harus dijadikan alasan untuk memutuskan tali kasih??

Yang lebih parahnya lagi, pernah aku mendengar pengakuan beberapa teman ku yang mengatakan kalau mereka memutuskan pacar mereka karena mendengar suara ataupun bisikan Tuhan yang memberitahu untuk meninggalkan pasangan nya (hmmm apa iya Tuhan sekejam itu?, karena yang aku tahu dan aku yakini Tuhan itu mengajarkan Kasih. Kalau kita mengasihi pasangan kita dengan sungguh-sungguh, bukan kah kita sedang menjalani perintah-Nya? Lalu dimana letak permasalahan nya coba?)

Dan kalaupun pasangan kita bukanlah orang "baik-baik", apakah iya Tuhan memerintahkan kita untuk meninggalkan pasangan kita itu? Karena yang aku tahu, Tuhan pernah menyatakan jika kita tetap harus saling mengasihi, bahkan terhadap musuh kita. Kita harus bisa mengampuni dan mendoakan mereka, bukan nya malah menjauhi mereka layaknya mereka penderita penyakit kusta!! Dan bukan kah Yesus sendiri datang ke dunia untuk mencari orang yang berdosa? Ia mati juga untuk orang berdosa. Lalu apa salahnya kalau kita mencoba meneladani perilaku Yesus? (lagi-lagi bukankan sebagai orang Kristen, kita memang harus meneladani perbuatan Nya?)

Berapa banyak orang berdosa yang kembali ke jalan yang benar setelah mengalami Cinta dan Kasih Tuhan? Berapa banyak orang berdosa yang bertobat, karena ia merasakan tulusnya Cinta dan Kasih Tuhan? Dan kalau kita bisa meneladani perbuatan-Nya, bukan nya tidak mungkin kan pasangan kita yang bukan orang "baik-baik" akan kembali ke jalan yang benar?

Dari pemikiran ku yang rumit ini (atau polos??), aku hanya mau mengutarakan jangan jadikan Tuhan sebagai alasan untuk memutuskan tali kasih. Karena Ia sendiri yang mengajarkan kasih. Bahkan aku sangat ingat apa yang Yesus pernah ucapkan, yang bunyinya kira-kira seperti ini "Iman dan Kasih adalah hal yang penting, tapi yang utama adalah KASIH" ditambah lagi Ia juga pernah mengutarakan "Iman tanpa perbuatan adalah hal yang sia-sia". Maka dari itu, jikalau ada orang yang berusaha memutuskan/ sudah memutuskan tali kasih dengan mengatasnamakan Tuhan tolong dipikirkan baik-baik apakah kalian benar-benar mengikuti rencana-Nya atau melakukan nya demi keuntungan pribadi??

Woaaaaaah! Belum pernah gue ngerasain dihargain seperti ini. Terima kasih.

Kalau ada yang ingin tahu salah satu niat besar dibalik pembuatan iklan PT POS ini adalah soal cinta di atas segalanya. Soal kehangatan. Soal kasih sayang. Soal keluarga dan kekeluargaan. Soal ketulusan.

Dan diatas segalanya, soal menguak kebesaran Tuhan.
Sang Maha Cinta.

Kesempatan dalam Sempitnya Waktu

Seperti itu lah yang gue rasakan belakangan ini. Tahun ini tepatnya. Belum apa-apa, pertengahan tahun udah lewat tanpa gue sadari. Ada banyak cerita, pengalaman, kegembiraan, kekecewaan, kekhawatiran, kesedihan dan jutaan rasa yang berlalu. Makanya ini blog gak sempet diupdate.

Tuhan Maha Baik sama gue. Ada banyak kesempatan yang diberikan kepada gue. Kesempatan-kesempatan yang selalu mengingatkan gue untuk percaya pada kekuatan mimpi dan harapan. Kesempatan untuk selalu bersyukur sebelum ajal menjemput. Dan yang terpenting, kesempatan untuk menjadi lebih berguna buat sesama.


1. Kesempatan mengikuti DDB Creative Director Regional meeting di Bali. Bisa berkenalan dengan Creative Director dari Asia Tenggara dan berkenalan dengan Ted Lim dan Dirk Eschenbacher yang ternyata adalah mantan bos gue waktu di Ogilvy One.

2. Kesempatan menghadiri Spike 2008. Bukan cuma bisa ikutan seminar dan melihat pameran, tapi makan pagi semeja, catat, semeja dengan Prasoon Joshi, Antonio Navaz, Masako Nakamura, Yasmin Ahmad sambil membicarakan soal periklanan dunia.

3. Kesempatan menjadi Creative Director salah satu Pitch of the Year 2008. Benar-benar menegangkan dan meletihkan. Sekaligus memperkuat diri. "Semakin tebal lumpur semakin indah teratai-nya" - Buddha, Insya Allah.

4. Kesempatan bekerja sama dan belajar dari Ricky Pesik, Pakde Totot, Gandhi Suryoto, Maneha Widarso, dan 6 anak-anak baru lulus dan magang dari ITB. Tanpa mereka sadari ada banyak ilmu yang sudah dijejalkan tanpa ampun ke kepala gue. Kalian semua akan selalu ada dalam ingatan gue.

5. Kesempatan untuk menjadi bagian dari Adoi Advertising Awards 2008. Melihat poster Adoi yang dibuat oleh anak-anak yatim piatu bertengger di tembok glamor biro iklan dan production house di Indonesia, benar-benar bikin hati gue jadi adem dan bangga.

6. Kesempatan untuk menjadi bagian dari Pinasthika Awards 2008. Pertama kalinya gue akan menjadi juri untuk Desain Grafis, bidang yang gue pelajari waktu masih kuliah dulu. Dan tentunya nanti berkenalan dengan Hermawan Tanzil dan Djoko Concept.

7. Kesempatan memenangkan pitching lebih banyak daripada yang kalah. Alhamdulillah, alamdulillah, alhamdulillah. Menang pitching rasanya lebih melayang daripada menang awards. Sampe temen deket gue bilang "you are the son of a pitch lah, bitch!"

8. Kesempatan untuk menjadi finalis lomba Indonesia Dangerously Beautiful - Milis CCI. Walau kalah, tapi proses pengerjaannya luar biasa menyenangkan. Belum lagi apresiasi dari temen-temen iklan.

9. Kesempatan untuk menjadi pembicara di Universitas Pancasila. Menyenangkan bisa ngomongin soal iklan jam 8.30 pagi! Semoga aja ada gunanya. Maaf kalau ada yang kecewa.

10. Kesempatan untuk belajar dan memperdalami komunikasi pemasaran telko. Salah satu pengiklan terbesar di Indonesia saat ini. Sampai ada yang pernah bilang, anak kreatif iklan masa depan pasti dan harus pernah pegang telko :)

Dan ada banyak kesempatan-kesempatan lain yang mampir.

Kebesaran Tuhan ini seolah hendak mengingatkan gue untuk selalu takwa dan menjaga hati agar tetap bersih dan lurus. Walau waktu kayaknya sempit banget, banyak kesempatan berarti yang mampir. Walau gue freelancer, banyak kesempatan yang selama ini gue kira hanya milik Creative Director biro iklan, mampir.

God is kind.