Sunday, December 31, 2006
Antara Mitos dan Harapan
Sudah sejak 5 tahun belakangan ini, setiap kali pergantian tahun, gue selalu nge-basi. Alias gak ke mana-mana. Di rumah aja. Kadang sendiri kadang sama temen. Yang pasti gak meninggalkan kaki dari rumah.
Dan setiap pergantian tahun itu pula, gue melakukan hal-hal yang sudah diwariskan oleh keluarga kepada gue. Sebelumnya, gue melakukan semuanya sebagai kewajiban. Tapi semakin bertambahnya umur, gue merasa semakin melakukannya dengan sepenuh hati.
Yang pertama, menyalakan hio dan lilin.
Bisa di balkon, atau di taman. Seinget gue, ritual ini dimaksudkan untuk gue mengenang leluhur. Semacam ucapan selamat tahun baru dan memohon doa restu supaya di tahun yang baru ini semua selamat.
Sambil menyalakan lilin dan hio, gue mengenang arwah almarhum kakak, kakek dan nenek gue. Gue hendak menyapa mereka karena gue yakin roh mereka selama ini selalu ada bersama gue. Mendampingi, menasehati dan melindungi. Dan gue pun berdoa, semoga Tuhan memberikan ketenangan bagi arwah mereka.
Yang kedua, mandi jeruk nipis alias 'belanger'.
Ketika siraman terakhir, gue menyiram tubuh dengan air perasan jeruk nipis. Hal ini dimaksudkan untuk membuang segala hal buruk di tahun yang lama dan membersihkan diri untuk menyambut tahun yang baru.
Sambil menyiram tubuh, gue berdoa mohon ampunan dari Tuhan atas segala dosa dan kesalahan yang udah gue lakukan selama ini. Semoga hati dan jiwa gue ikut dibasuh dengan air jeruk nipis. Kenapa jeruk nipis? Nah ini gue gak tau. Tapi gak apa-apa. Baunya gue suka juga.
Yang ketiga, lemari makanan gak boleh kosong.
Sesedikit apapun, semurah apapun, lemari makanan harus ada isinya. Harus ada makanannya. Mungkin maksudnya, supaya di tahun yang baru, tidak kelaparan dan selalu dipenuhi dengan rezeki. Amin!
Tahun ini, kebeneran gue lagi niat masak! Penuhlah lemari makanan dan kulkas dengan masakan. Ada ayam kodok, ada spageti - saos tomatnya bikin sendiri loh! Bukan beli jadi. Lebih enak ternyata!-, ada bacang, ada coklat, ada diet coke, ada nu green tea dan banyak lagi.
Dalam hati gue bersyukur banget, ternyata gue masih disayang Tuhan. Ada makanan. Berlimpah malah. Insya Allah, Tuhan gak melupakan dan terus sayang.
Yang keempat, dompet gak boleh kosong.
Seratus perak sekalipun, dompet harus ada isinya. Maksudnya kayaknya sama kayak lemari makanan. Supaya rezeki berupa uang, Insya Allah selalu ada.
Yang kelima, perut gak boleh lapar.
Namanya orang Cenes (Chinese-red), perut harus kenyang. Inget kan bagaimana kalau orang Cenes ngadain pesta? Makanan berlimpah ruah. Tujuannya, supaya gak ada tamu yang pulang dengan kelaparan. Perut kenyang hati senang.
Tahun ini gue berdoa, supaya gak ada lagi kelaparan di dunia ini. Siapa bisa berpikir, bekerja dan berkarya kalau kelaparan? Gue yakin, kita semua berdoa yang sama. Semoga Tuhan mendengarkan doa kita ini.
Setelah melakukan semua ritual di atas, gue selalu jadi malas untuk keluar rumah. Mungkin ini penyebab gue selalu di rumah aja. Gue ngerasa lebih baik berpikir, merasa dan dikelilingi oleh orang-orang yang kita sayangi. Teman, saudara dan berbagi rasa. Berbincang. Sambung hati. Menghargai waktu. Karena gak ada satu dari kita yang bisa tau sampai kapan Tuhan menganugerahi kita dengan waktu seperti malam ini.
Atau bahkan sendirian seperti malam ini. Ritual-ritual di atas bener-bener membuat gue merasa tidak sendirian. Gue jadi inget semua kejadian di tahun ini. Tahun yang buat gue bener-bener penuh kejutan. Sedikit aneh. Ada kejutan yang menggembirakan dan banyak juga kejutan yang menyedihkan. Tapi toh, gue masih di sini, dengan perut kenyang, diatapi kenyamanan, dan masih ada rezeki.
Semua bisa seperti ini pasti juga karena doa keluarga dan teman-teman gue. Karenanya gue pengen bilang terima kasih sebesar-besarnya. Terima kasih mau berjalan bersama gue selama ini. Terima kasih mau mendoakan gue. Semoga Tuhan mengizinkan kita bergandengan untuk waktu yang lama.
Semakin gue menyadari, semua ritual tadi sebenarnya hanya untuk mengingatkan, bahwa gue hanya manusia biasa. Manusia yang berasal dari manusia berjuta tahun yang lalu. Manusia yang ada dan hidup karena kekuatan yang maha besar. Kekuatan yang mengatur segalanya. Kekuatan dahsyat yang harus selalu diindahkan dan dihormati.
Di antara mitos dan harapan,
semoga kekuatan yang maha segalanya itu
berbaik hati untuk selalu mendampingi kita.
21.44pm. Sebentar lagi Tahun Baru.
Selamat Tahun Baru!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
happy new year Glen. GBU!
wah...hebat sekali malam taun baru di rumah aja, di saat semua orang kebingungan "harus" ke mana...
salam,
mumu
selamat tahun baru, glenn ...
jeruk nipis? mungkin itu karena jeruk nipis bisa melunturkan minyak-minyak di badan, dengan demikian semoga wajah jadi terlihat lebih 'cling' dan lebih segar ...
pemandangan dari balkonnya indah yaaa
Post a Comment