Thursday, October 05, 2006

KENAPA MAU KERJA DI AGENCY?

Berikut 9 alasan kerja di advertising yang sering gue denger dari orang-orang beserta penyangkalan sinis yang selama ini gue simpen dalam hati. Sorry boys, I am an honest bitch. Brutally honest.

1. PENGEN BELAJAR IKLAN
Dari pengalaman gue, hampir gak ada CD-CD atau bahkan ECD-ECD yang mau ngajarin anak-anak buahnya. Palingan mereka cuma bilang "ini bagus itu jelek, ini ok, ini basi, ini kreatif, itu gak kreatif, bla bla bla!" Abis itu mereka sibuk ngerjain proyek mereka sendiri. Es-Je bo! Gak bohong.

2. PENGEN BIKIN IKLAN
Bo'ong banget! Semua orang bisa bikin iklan! Bu Gito aja bisa bikin iklan. Coba liat jaman dulu, mana ada biro iklan sih? Tapi toh ada aja iklan. Dan kita harus terima kenyataan, banyak iklan jaman baheula yang lebih bagus, lebih variatif, lebih jujur dan lebih berkelas daripada iklan-iklan masa kini.
Jadi, kalau alasan loe pengen kerja di advertising agency karena mau bikin iklan... ergh... mending gak usah.

3. PENGEN MENANG AWARD
Untuk menang award, gak harus kerja di advertising agency atau award winning advertising agency. Bikin aja iklan sendiri. Sekarang perorangan udah bisa ikutan kok. Ngalahin agency lokal atau multinasional? Bisa banget! Percaya sama gue.

4. PENGEN FUNKY GETU LOH!
Plis deh! Ke-funky-an dan keseruan dunia iklan itu cuma ada pas malam minggu atau malam citra pariwara yang makin tahun makin basi anyway... Dalam sehari-hari tetep aja dimaki-maki klien, begadang sampe pagi, kelaperan dan kecapean malem-malem. Bagus kalau dikasih makan sama kantor. Kalau enggak, makan tuh nasi goreng tek tek sampe enek.

5. PENGEN BIKIN CAMPAIGN
Hare gene? Boys, klien hari gini lagi pada susah duitnya. Bikin campaign itu gak murah. Udah 10 tahun belakangan ini, campaign cuma ada pas presentasi pertama aja atau pitching. Abis itu, ini gak usah itu gak usah. Bikin print aja ya, 1/4 halaman aja... BW! Semua proposal campaign boleh ditumpuk di pojokan. Atau kalau rajin masukin aja ke tas porto.

6. PENGEN KAYA
Kalau pengen kaya, jualan pisang goreng pontianak bisa jadi lebih menguntungkan. Mau bukti kalau iklan gak bisa bikin kaya? Cari majalah Forbes yang setiap tahun melansir 100 orang terkaya di dunia. Cari dan hitung ada berapa orang iklan di sana. Sayang, yang kayanya itu holding companynya. WPP misalnya. Kita-kitanya mah... Kalau misalnya semalam para pemilik saham WPP bilang, itu kayaknya agency di Jakarta ditutup aja deh, bo cuan! Ya sudah... kita bukan cuma miskin, pengangguran sekalian.

7. PENGEN TERKENAL
Ok deh kaka! Tolong sebutin siapa orang iklan terkenal? Fajar Rusli? Kepra? Pulang, tanya ke nyokap, bokap, satpam atau Mbak Pargi. Kenal gak mereka sama nama-nama itu. Atau iseng-iseng kalau pas lagi naik mikrolet. Cari tempat duduk deket sopir. Terus pelan-pelan, tepuk pundaknya, tanya "Mas, kenal Roy Wisnu gak?" Silakan...

8. PENGEN JADI YANG LAIN
Eits jangan salah! Banyak loh orang masuk iklan buat jadi jembatan. Sebenarnya pengen jadi bintang iklan, penyanyi, film director, bintang film dan lain-lain. Cuma karena gak kesampean atau kurang berbakat, ya udah... masuk di agency aja dulu deh. Kali-kali ada talent hunter yang menemukan mengorbitkan gue. Sah-sah aja sih alasan yang ini. Tapi biasanya mereka biasa-biasa aja pas kerja soalnya advertising bukan yang mereka mau.

9. PENGEN HIDUP TENANG
Ya... setidaknya gue dapet gaji tiap akhir bulan. Apa bedanya sama benalu ya? Tau nebeng untuk nyedot duit doang tapi gak ngasih kontribusi apa-apa. Gak ada bedanya kerja di advertising sama bidang lain. Yah mendingan kerja di bank lebih teratur hidupnya. Bisa ke gym setiap hari.

Waktu dulu gue nulis "Unhappy People of A Happy Industry" tak kurang seorang Gandhi Suryoto bertanya dengan sinis ke gue "Loe tipe yang mana?" Jawaban gue gampang "I am happy!"

Nah sebelum ada yang nanya "alasan loe apa kerja di industry advertising?" biarkan gue menjawabnya dulu. Jawaban gue "PENGEN HIDUP AJA." Eksistensi gue ada di dunia iklan. Tanpa dunia iklan, gue ngerasa gak lengkap sebagai manusia. Tanpa dunia iklan gue gak bisa ngapa-ngapain lagi. Tanpa dunia iklan, gue gak lebih dari raga tanpa sukma.

41 comments:

Micki Mahendra said...

waduhhh...
Glenn tanpa dunia iklan kok bagaikan raga tanpa sukma sih glenn..mendingan tanpa iklan gak sih dari pada tanpa cinta...
hihihi.

Anonymous said...

Tulisan ini cuma buat 'Boys' ya? 'Girls'nya mana?

glenn_marsalim said...

micky:
cinta gue di iklan kan...
dasar penulis. gak bisa baca!

pronx:
apa bedanya boys dan girls?

cc-line said...

paragraf terakhir... apa itu yg dinamakan 'profesional' ?? Gw masih bego neh !

Anonymous said...

hehehe..
satuju, enjoynya disitu sih..
sekalian cari duit disitu.
gak muna gaq boong :D

sokur2x bisa sambil jualan pisangponti, tak iye ? hehehe

-dartt

benewaluyo said...

gw kerja di iklan biar kenal sama glennmarsalim :p

BH said...

Planet yang kesepian : 8,5
Gadis berjilbab di meja bilyar: 8,5
Kenapa mau kerja di agency : 5,6

BH

glenn_marsalim said...

budi yuwono:
profesional? gue gak ngerti apa maksudnya.
tapi kalau personal, gue lebih ngerti.

darto:
setuju apa sih dart?

bene:
kalau cuma kenal buat apa?
aku mau lebih!

glenn_marsalim said...

BH:
demikianlah hidup di dunia iklan.
mesti siap dinilai setiap saat.

BH said...

Kalau minta dinilai ya harus siap dinilai.

glenn_marsalim said...

BH:
emang kalau hidup di dunia iklan
minta dinilai?

BH said...

Ngelamar kerja, kita dinilai. Ke klien, kita dinilai. Minta naik gaji, kita dinilai. Bikin iklan, kita dinilai. Ikut CP, kita dinilai. Bikin blog? Kita bikin link ke temen2 lain. Harapannya supaya dibaca dan (pastinya) dinilai....

glenn_marsalim said...

BH:
terus menilai dengan angka standarnya apa?
standar pribadi? standar nasional? standar internasional?
yang 10 yang kayak apa?
yang 1 yang kayak apa?

BH said...

Kalo mau penjelasan lebih jelas, baca ADOI edisi oktober nanti. Gue menulis tentang standar penjurian.

glenn_marsalim said...

us:
sayangnya emang gue segoblok itu.
dan gue punya pendapat sendiri tentang kegoblokan.
baca deh:
http://glennmarsalim.blogspot.com/2006/05/semua-orang-itu-goblok.html

bh:
orang iklan beriklan ya... hehehehe

Enda Nasution said...

Gue kerja di agensi karena pas ngelamar-lamar dipanggil, trus diterima hehe.

Bucin said...

hm... ah tak jadi lah. secara pengantar blognya jg udah jelas bilang "blog ini isinya perasaan pribadi dan mungkin gak obyektif". jadi bebas-bebas aja glenn mo ngisi kaya' apa. hihihi...

gw sih milih utk jadi penikmat blog ini aja.

glenn_marsalim said...

enda:
gue pas lagi ngelayanin tamu waktu jadi waiter...

bucin:
maksud loe, cin?

Anonymous said...

setuju yang sama ini, kang glenn ->
Tanpa dunia iklan, gue ngerasa gak lengkap sebagai manusia. Tanpa dunia iklan gue gak bisa ngapa-ngapain lagi.

wihh oom BH ngasi C- :)

@beradadisini said...

hmm dulu saya sempet tergila-gila untuk bekerja di ad agency karena alasan nomor 1-6 ... hmm, untungnya sekarang saya tidak berakhir di ad agency ya. Ternyata alasan-alasan saya dulu itu tidak cukup kuat--karena saya sama sekali tidak berpikir bahwa saya ingin kerja di ad agency karena "pengen hidup aja".

nice and fresh posting, glenn. as always :)

glenn_marsalim said...

darto:
BH itu tutor gue. Makanya suka pelit sama angka.

hanny:
emang sekarang kamu kerja di bidang apa?
untuk bidang yang sekarang ini kamu menyerahkan segalanya?

rangga said...

hmmm...

iklan dan gua ga bisa dipisah, glenn... simply because I love ads...

itulah kenapa gua disini.

tapi gua mau nyoba satu agensi lain nih, mungkin lebih berarti buat gua nantinya.

:)

Iman Brotoseno said...

fresh thought, beneer banget,..ada tambahan lagi, pengen jadi ' serasa jadi KLIEN '...kalau dealing ke PH, Post...Gw minta pijat refleksi, gw minta nasi campur kenanga, gw minta jemputan mobil, kok gak ada rujaknya pasti syuting ya, buah buahannya kurang fresh nih, ..hm gimana ya maunya efek supersnya kayak iklan itu, eh iklan ini, eh dari referensi ini aja deh ( kok bingung sendiri )..
Salam

Anonymous said...

Kalo mau jadi manusia, kenapa harus di dunia iklan? Kagak ada yang laen? bener ? (jail balas dendam mode :) wink wink)

great ani said...

karena saya masih mahasiswa saya masih boleh idealis kan?
hehehe..
saya pengen kerja di iklan biar semua ukuran di dunia mengikuti ukuran saya...
(lha yang bikin ukuran cewek cantik itu harus indo, putih dan bla bla lainnya kan orang iklan...)
hehehe...

wah.. mas udah nyampe jakarta tho?
terima kasih ya.......

Anonymous said...

Mas Glenn lagi datang bulan yaa... (Huuuu.... Kabuuurrrrrr...)

glenn_marsalim said...

iman:
siapa tuh yang kelakuannya kayak gitu? ck ck ck... kampungan bener ya. tapi memang mesti dimaklumin. namanya juga orang susah. pas ada kesempatan, hajar bleh toh!

ree:
karena iklan adalah pilihan hidup gue.
dan kebanyakan pilihan dalam hidup, tidak membutuhkan alasan.

ani:
idealisme itu apa?
idealisme siapa?
idealisme untuk siapa?

waluyo:
bukan pms. tapi lagi tercerah... hehehehe

oca said...

postingannya jujur dan cerdas,
bahkan komen2 nya pun mencerahkan :)
may u have a great creative life, mo di dunia iklan kek ato pun bukan..

Stevie Sulaiman said...

Kalau nggak masuk dunia iklan, gw nggak akan bertemu dengan Pakde dan Mas Yanto.

Dan Mas Enin. Dan Pak Ricky (Pesik). Dan Mas Gandhi. Dan lu, dan Cecil, dan Kendro, dan masih banyak lagi teman yang memberi gw bermacam-macam pelajaran tentang hidup--yang tanpanya gw nggak akan jadi diri gw sekarang, dan mungkin nggak akan pernah menemukan diri gw sendiri.

Dan gw berterima kasih untuk itu, dan gw nggak menyesal sudah nyebur ke sini, walaupun ini belum tentu jadi pelabuhan terakhir gw. Maybe I'm just that simple.

Cats & Dogs said...

gue kerja di agency karena gue selalu tertarik dengan iklan yang dapat mempengaruhi banyak orang.... seperti gue di ae... gue seneng banget jika pemikiran gue disetujui klien dan closing deal yang cuepet banget..... selain gak perlu pake formal-2an, disana gue bisa bebas berkreatifitas dengan cara gue.... sunguh-2 bebas kerja di ad agency emmmmm :)

Cats & Dogs said...

numpang lewat ya gleen

rokkinvisual said...

jd pengen kerja di dunia iklan...tampak menyenangkan..
;)

@beradadisini said...

glenn: emang sekarang kamu kerja di bidang apa? untuk bidang yang sekarang ini kamu menyerahkan segalanya?

hanny: di bidang PR. Bukan berarti saya menyerahkan segalanya untuk PR, sih, (karena saya punya dunia lain tempat hati saya berada, yang bisa disambangi di luar jam kerja) tetapi ... setidaknya, saya masuk ke industri ini bukan karena alasan-alasan palsu itu. Saya di sini untuk bekerja, that's it. At least I realized that :)

adi setiyawan said...

wah jadi kebuka nih mata sayah mas.. :) klo saya tadinya karena pengen kaya.. bener juga kata mas glenn he he...

Unknown said...

interesting read...

http://www.feer.com/articles1/2006/0610/free/p018.html

ewink said...

Well, hehehe thx ya Glenn, akhirnya ada yang ngasih kesimpulan terhadap apa yg gw rasakan.

Anonymous said...

because i'm good at creativity-related-things.

dan itu yang gw pilih untuk menghidupi diri gw.

kalo mau menilai bagus ato nggaknya gw, try me! hehehehe.

Anonymous said...

For Glenn Marsalim :)
Hi, remember me?? Aq ikutan creative xplosion di Jogja 5 Juni yang kemaren loh :)
Waktu itu, aq kan nanya about iklan kampus yang loe bilang ngga bakalan sukses.
Remember?? heheheh
Ngliat comment loe, guud :)
aq harap sih, creative xplosion tahun depan loe bisa ikut lagi :)
Thanks.

Rahadian P. Paramita said...

hehehe... mantab! sampe spechless saya saking terpesona dengan kejujurannya...

hariadhi said...

Kalau pengen bisa bikin buku yang lebih bagus dari ogilvy punya, boleh ga bos? :D

Anonymous said...

i call it, underpaid advertising people ;)