Seandainya,
mami ada bersama saya malam itu,
dia pasti jadi perempuan paling berbahagia di dunia.
Untuk saya,
kepercayaannya pada setiap keputusan yang saya ambil
adalah dukungan terbesar yang Tuhan berikan.
Semoga kemenangan ini bukan untuk saya,
bukan untuk Cecil, bukan untuk Yuli.
Bukan untuk klien, bukan untuk gang Dixie.
Tapi untuk semua semangat di negeri ini.
Semangat untuk memberikan yang terbaik,
semangat untuk terus berkarya
dalam keadaan terburuk sekalipun.
Kemenangan ini untuk semua orang iklan yang selama ini
tersingkirkan dan disingkirkan.
Karena dianggap bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa.
Karena dinilai kecil dan tidak berarti.
Semoga bisa memberikan semangat untuk maju.
Bangga?
Jelas! Gimana enggak. Dipanggil ke atas panggung
bersama nama-nama besar seperti Ogilvy, FCB, LBKI, McCann, dll.
Seneng?
Jelas! Targetnya cuma finalis.
Dikasih ekstra 1 silver dan 1 bronze.
Bener2 di luar dugaan.
Puas?
Belum! Namanya juga manusia.
Melihat foto Jureeporn terima piala Adfest menyemangati banget!
JEH United. Agency lokal. Menang Adfest lawan agency-agency multinasional.
Saya juga mau.
Buat Oom Bud dan Mbak JeHa,
yang cinta dan sayangnya selalu saya rasakan.
Buat Oom Ricky Pesik,
buat pinjeman duitnya. Sabar ya Oom...
Buat Oom Djito Kasilo,
buat pinjeman tip-ex-nya malam-malam.
Buat Alex, Pungky dan Alia dari Clue Magazine.
Buat Irene Ng, Hera Diani, Tertiani Simanjuntak,
Adit, Bain, Ree, Lita, Rangga, Ruri, Rio, Yuli,
Oom Daniel dan tante Sita.
Makasiiiiiih dan zoen pipi kiri dan kanan!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
:)))
taun depan, bro!
gua bantuin!
as far as i know glenn, you are the first one who let me know that it is not about the award, it's not about only an advertising, but it's all about how one should do more to win a bigger battle, a self. Cukup memecut gue yang hidup manja di agency.
kalo gak ngerti tulisan gue, japri aja ya bo... :p
Kenapa ya urusan lokal versus multinasional gak pernah selesai2?
padahal urusannya gak jauh2 dari pemerataan rejeki dan sama sekali gak ada hubungannya ama kreatifitas. Rasanya terlalu cemen kemenangan cuma didasarkan atas dikotomi itu.
Lagian kena Khun Judee akhirnya bikin sendiri, simply karena dia mo bisnis sendiri aja.
Kerja di agency mana pun, dia udah brilyan dari sononya bukan?
Post a Comment